Senin, 10 Agustus 2009

Penetas Telur Sederhana

Penetas telur ini pernah saya buat sekitar 18 tahun yg lalu. Dengan modal sepasang ayam kampung (1 jago dan 1 betina), dalam jangka waktu 2 bulan jumlah ayam menjadi 40 ekor. Jumlah akan semakin berlipat bila anak ayam betina sudah dapat bertelur juga (usia 3-4 bln). Bisa dibayangkan, dalam jangka waktu 6 bulan jumlahnya bisa menjadi ratusan (dengan asumsi menghasilkan minimal 20 telur/ bulan). Rata2 ayam kampung menghasilkan 8-14 butir per musim bertelur.

Triknya adalah telur2nya kita tetaskan sendiri, sehingga sang induk, setelah istirahat seminggu, kita kawinkan kembali, akan bertelur lagi. Sedikit banyaknya ayam yg dihasilkan tergantung dari jumlah telur yg dihasilkan sang induk.

Harus diingat bahwa telur yang tidak dibuahi oleh sang jago tidak akan menghasilkan apa2. Walaupun betinanya adalah petelur, tapi bertelurnya karena hasil rangsangan makanannya. Entah kalau anda adalah ahli rekayasa genetik, itu lain soal.

Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah ketekunan dan keikhlasan anda membolak balikkan telur 4-6 jam sekali selama 21 hari. Bila tidak sanggup, lebih baik jangan dilakukan.


Bahan inkubator:

- Triplex 6mm uk P: 40 cm L:30 T: 35 cm (ukuran tidak mutlak, atau menurut selera).

- Fitting lampu, bohlam 40w [atau menggunakan beberapa untai lampu natal (20 lampu di seri/untai, karena bohlammya 12v)]. Yang penting dapat memanaskan box hingga 37 derajat.

- Elektrik minifan ex komputer, trafo 9-12vct 0.5A, 2 bh diode in4001. Gunanya untuk meratakan sirkulasi panas didalam box. Bila dg 12v terlalu kencang, pakailah yg 9v.

- Busa/spon, atau bahan yg mencegah panas keluar dari box

- Termometer ruangan. Harganya sekitar Rp 15.000 an (dahulu, entah sekarang)

- Sterofoam (tempat telur) tebal 10mm. Lubangi ¼ dari diameter telur, yang penting telur dpt berdiri tegak. Banyaknya lubang terserah anda, tapi minimal tersedia 15 lubang.

- wadah air. Bisa kaleng atau ex botol plastik air mineral atau mangkuk kecil. Agar udara selalu lembab.

- Solder (untuk membentuk lubang tempat telur berdiri). Atau kalau rajin boleh pakai cutter.

- Lem aibon. Gunanya untuk merekatkan busa/spon kedinding dalam box.

mini-fan-pc trafo-fan trafoct-fan trafo thermometer (1)

box-ayam box-ayam-dpn box-ayam-atas1 box-ayam-dpn1 box-ayamsamping

- Bila mulai bertelur, jangan diambil dulu. Biarkan sampai si betina terbiasa dengan tempat eramannya. Setelah terdapat beberapa telur ambillah, tapi sisakan satu atau dua butir, agar si betina tidak bingung. Khusus untuk betina yang baru pertama kali bertelur, telur perdananya (disebut juga sebagai telur ayam dara, cirinya masih terdapat darah) lebih baik untuk dikonsumsi saja (atau dijual lebih mahal dari yang lain, karena (katanya) banyak khasiatnya. Entah untuk panglaris, tolak bala, atau pengobatan). Bila sudah tidak lagi bertelur barulah ambil semuanya.

- Sebelum telur dimasukkan kedalam inkubator bersihkan terlebih dahulu dari kotoran2 dengan menggunakan lap yang dibasahi air hangat.

- Pastikan suhu inkubator stabil pada 36-37 derajat celcius berapapun banyaknya telur yang ada. Jika lebih maka bukalah (dengan menggeser) ventilasi yang ada diatas box sampai suhu kembali stabil.

- Balikkan telur 180 derajat setiap 4-6 jam sekali. Lakukan hingga mendekati menetas (antara 19 s/d 21 hari).

- Air yang ada didalam fungsinya untuk melembabkan. Pastikan selalu terisi.

- Cek kondisi telur dengan meneropongnya diatas lampu senter/bohlam 5w. Bila sampai 7 hari telur tidak ada titik hitam yang bergerak, maka telur ini gagal. Singkirkan saja. Titik hitam ini adalah embrionya. Makin lama makin membesar, bergerak kesana kemari. Bila anda tertarik dengan apa yang terjadi pada proses sebuah kelahiran, maka ini adalah cara mudah untuk mengetahui tahapan2 bagaimana sebuah makhluk tercipta. Luar biasa!! Oleh sebab itu ingatlah selalu asal manusia itu darimana (dari setetes air, lalu menjadi segumpal darah, lalu tumbuh tulang belulang, hingga akhirnya menjadi sempurna). Jangan mentang2 sudah berhasil/sukses/berkuasa lalu menjadi lupa diri.

- Bila ada yang menetas, pindahkan ke kandang yang terpisah, agar telur yang ada tidak menjadi mainannya (alias dipatuki). Adakalanya anak ayam kesulitan memecahkan kulit telurnya (mungkin sungsang kalau diibaratkan manusia), maka tugas andalah membantu memecahkan cangkangnya sedikit demi sedikit (jangan sekaligus supaya anak ayam tidak shock).

-Anak ayam yang sudah menetas dan terpisah dikandang tersendiri secara naluri akan berperilaku seperti ayam pada umumnya, yaitu mematuk-matuk. Maka sediakanlah makanannya; bisa diwadah atau disebar disekitarnya. Jangan lupa juga untuk disediakan wadah air minum. Pada saat ini adalah baik bila dibuatkan kandang khusus anak ayam.

- Bila PLN mati, maka gunakanlah lampu minyak (lampu teplok), tempatkan sedemikian rupa sehingga panasnya (bukan asapnya!) dapat mengalir kedalam box.


Bahan Membuat Kandang Ayam Dewasa:

Beberapa batang kayu reng 3×4.

Beberapa batang bambu, dibelah menjadi beberapa bilah (minimal 8 bilah).

Paku.

kandang kandang1 kandang2

kandang kandang (1)

Rangka dibuat dari kayu reng. Ukuran kandangnya relatif, tetapi biasanya disesuaikan dengan besar dan tinggi sang jago, juga keleluasaan sewaktu sang jago berusaha mengawini sang betina (misal P:60 L:50 T:50). Sedangkan dinding dan lantainya merupakan belahan dari batang bambu. Untuk dinding (kiri-kanan-belakang) dan lantai jarak antar bambu kira2 seukuran ibujari. Sedangkan dinding depan seukuran tiga jari atau kepala sang jago dapat keluar bebas. Wadah makanan sebaiknya taruh diluar, agar tidak dapat dikais-kais. Lantai dapat dibuat rata atau landai kedepan.


Ruang khusus bertelur.

tnpt-brtlr-atas tmpt-brtlr-dlm kandangfoto1 kandangfoto2

Pintu masuk untuk bertelur usahakan hanya muat untuk si betina keluar masuk saja. Tempat bertelurnya bisa rata atau lebih tinggi dari lantai. Lapisi bagian bawah ruang bersalin telurnya dengan jerami atau tumpukan koran bekas atau sobekan2 kain. Tutup tempat bertelur dari penglihatan si jago. Anda bisa pula mengintip bagaimana proses keluarnya telur dari dalam tubuh si betina. Sama seperti proses keluarnya anak manusia dari ibunya. Saya sebagai laki2 tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya. Pasti sakit luar biasa dan amat sangat melelahkan! Oleh sebab itu hargailah, hormatilah dan lindungilah kaum hawa, karena dari merekalah umat manusia terlahir. Tidak akan ada Nabi, atau Raja, atau Presiden, atau Ulama, atau para cerdik pandai, bila tidak ada wanita.

Untuk atap bisa menggunakan seng atau terpal plastik.

Bersihkan kandang tiap pagi dan sore dari kotoran2nya dengan semprotan air. Bila anda mempunyai kolam ikan, maka tempatkan kandang diatasnya. Kotoran ayam bisa menjadi pakan ikan. Kalau tidak ada maka tempatkan kandang diatas saluran air/got yang mengalir. Sebab kalau tidak mengalir maka akan timbul bau, akibatnya tetangga pasti banyak yang protes. Belum lagi penyakit yang lainnya. Kalau tidak, bisa juga kotoran ayam dimasukkan/dialirkan kedalam septic tank.


Kandang Bayi

kndngbayi1 kndngbayi3 kndngbayi4

Ukuran kandang tidak mutlak. Semakin banyak bayi ayam tentunya semakin besar kandangnya. Beri lampu pijar didalam 10-15W. Bila terlalu besar wattnya dikhawatirkan bayi terlalu kepanasan. Lubang didepan berukuran 2cm diselingi 1cm; asalkan hanya kepala si bayi saja yang dapat keluar sudah cukup.


Foto Inkubator: (update 26-7-09)

inkub0inkub0.1inkub1.3inkub2

inkub2.1 inkub1 inkub1.1 inkub1.2 teropong telur thermometersmall

Foto-foto diatas belum dicoba untuk menetaskan, karena baru dibuat. Bila induk sudah bisa dipisahkan dari anaknya (yang semata wayang) dan bersedia dikawinkan kembali, paling tidak baru satu bulan lagi dapat dipost. Harap maklum dan mohon sabar.

- Ukuran juga tidak mutlak. Patokannya adalah tinggi lampu+fitting+5 cm+tinggi telur: untuk bagian telur. Untuk bagian wadah air sekitar 7-10 cm juga cukup, dan tidak harus berada dibawah telur. Bisa saja ditaruh dibagian samping telur.

- Lampu dipakai dua buah tujuannya sekadar untuk memudahkan mengatur suhu; misalnya kombinasi 25w-25w, atau 25w-15w, atau 40w-15w, dst. Saklar untuk menghidupkan/mematikan salah satu lampu bila suhu meningkat. Bila tidak menginginkan memakai lampu minyak (sebagai backup bila PLN padam) bisa saja bagian itu dihilangkan. Atau dipakai sebagai tambahan wadah telur.

- Pintu2 diberi kaca/mika agar mudah melihat apa yang terjadi didalam. Bila tidak ada kaca/mika boleh saja memakai plastik yang agak tebal.

- Sebagai pengganti engsel pintu dipergunakan potongan ban bekas (biasanya juga ada di toko material, +/- Rp 2.000,-. Murah meriah dibandingkan engsel yang Rp 15rb).

- Lubang corong lampu minyak, bila tidak dipakai, tutup saja agar panas tidak keluar. Atau disekat dibagian dalam, yang bisa dilepas tentunya, bila lampu minyak akan dipergunakan. Lampu minyak pergunakan yang berukuran sedang (karena di pasar ada 3 ukuran).

- Termometer bisa digeletakan atau digantung, terserah anda. Yang penting mudah dilihat dan dipantau.

Selamat berkreasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar